RADIKAL BEBAS
NAMA:YULVIAWATI.N
NIM : F1C111058
PRODI : KIMIA S1
TUGAS : KIMIA ORGANIK FISIK
pengertian radikal bebas adalah ??
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya, atau merupakan hasil pemisahan homolitik suatu ikatan kovalen. Akibat pemecahan homolitik, suatu molekul akan terpecah menjadi radikal bebas yang mempunyai elektron tak berpasangan. Elektron memerlukan pasangan untuk menyeimbangkan nilai spinnya, sehingga molekul radikal menjadi tidak stabil dan mudah sekali bereaksi dengan molekul lain, membentuk radikal baru. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung,kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan.
Tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok, misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai jenis zat berbahaya yang dapat meningkatkan jumlah radikal bebas ke dalam tubuh
Sumber radikal bebas bisa berasal dari proses metabolisme dalam tubuh (internal) dan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal). Dari dalam tubuh mencakup superoksida (O2*), hidroksil (*OH), peroksil (ROO*), hidrogen peroksida (H2O2), singlet oksigen (1O2), oksida nitrit (NO*), dan peroksinitrit (ONOO*). Dari luar tubuh antara lain berasal dari: asap rokok, polusi, radiasi, sinar UV, obat, pestisida, limbah industri, dan ozon (Siswono, 2005).
Aktivitas radikal bebas dapat menjadi penyebab atau mendasari berbagai keadaan patologis. Di antara senyawa-senyawa oksigen reaktif, radikal hidroksil (‘OH) merupakan senyawa yang paling berbahaya karena mempunyai tingkat reaktivitas sangat tinggi. Radikal hidroksil dapat merusak tiga jenis senyawa yang penting untuk mempertahankan integritas sel yaitu:
(1) Asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) yang merupakan komponen penting
fosfolipid penyusun membran sel
(2) DNA, yang merupakan piranti genetik dari sel.
(3) Protein, yang memegang berbagai peran penting seperti enzim, reseptor,
antibodi, pembentuk matriks, dan sitoskeleton (Halliwell dan Gutteridge, 2000 ; Papas, 1999).
Dalam rangka mendapatkan stabilitas kimia, radikal bebas tidak dapat mempertahankan bentuk asli dalam waktu lama dan segera berikatan dengan bahan sekitarnya. Radikal bebas akan menyerang molekul stabil yang terdekat dan mengambil elektron, zat yang terambil elektronnya akan menjadi radikal bebas juga sehingga akan memulai suatu reaksi berantai, yang akhirnya terjadi kerusakan sel tersebut.
Mekanisme terbentuknya radikal bebas dapat dimulai oleh banyak hal, baik yang bersifat endogen maupun eksogen. Reaksi selanjutnya adalah peroksidasi lipid membran dan sitosol yang mengakibatkan terjadinya serangkaian reduksi asam lemak sehingga terjadi kerusakan membran dan organel sel.
Peroksidasi (otooksidasi) lipid bertanggung jawab tidak hanya pada kerusakan makanan, tapi juga menyebabkan kerusakan jaringan in vivo karena dapat menyebabkan kanker, penyakit inflamasi, aterosklerosis, dan penuaan. Efek merusak tersebut akibat produksi radikal bebas (ROO•, RO•, OH•) pada proses pembentukan peroksida dari asam lemak. Peroksidasi lipid merupakan reaksi berantai yang memberikan pasokan radikal bebas secara terus-menerus yang menginisiasi peroksidasi lebih lanjut.
b)Tipe radikal bebas dalam tubuh
Radikal bebas terpenting dalam tubuh adalah radikal derivat dari oksigen yang disebut kelompok oksigen reaktif (reactive oxygen species/ROS), termasuk didalamnya adalah triplet (3O2), tunggal (singlet/1O2), anion superoksida (O2.-), radikal hidroksil (-OH), nitrit oksida (NO-), peroksinitrit (ONOO-), asam hipoklorus (HOCl), hidrogen peroksida (H2O2), radikal alkoxyl (LO-), dan radikal peroksil (LO-2).
Radikal bebas yang mengandung karbon (CCL3-) yang berasal dari oksidasi radikal molekul organik. Radikal yang mengandung hidrogen hasil dari penyerangan atom H (H-). Bentuk lain adalah radikal yang mengandung sulfur yang diproduksi pada oksidasi glutation menghasilkan radikal thiyl (R-S-). Radikal yang mengandung nitrogen juga ditemukan, misalnya radikal fenyldiazine.
cara-cara mengatasi radikal bebas sebagai berikut........!!!!!
cara mengatasi radikal bebas dengan Laminine sangat ampuh karena didalam laminine terkandung unsur-unsur 22 asam amino, trace minerals, vitamins , amino peptides termasuk Fibroblast Grow Factor 2 (FGF). Struktur Molekul Laminin Kombinasi sempurna dari kehidupan yang berasal dari tanah, laut dan tanaman. sumbernya “Miracle of Life”. 11 Studi klinis telah dilakukan yang menunjukkan dampak Positif Laminine terhadap Fisik, Mental, Kekuatan Emosional dan Kesehatan keseluruhan. Banyak orang bersaksi bahwa Laminine memberikan mereka perubahan nyata hanya dalam waktu 48 jam
Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Pada waktu kita bernapas (hasil samping proses oksidasi atau pembakaran) Olahraga yang berlebihan. Jika terjadi peradangan Terpapar polusi lingkungan (asap rokok, kendaraan bermotor, radiasi), dll
Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
Penuaan (Aging)
Penyakit neurodegeneratif (Alzheimer Disease, Dementia/pikun, dll)
Penyakit / gangguan paru, hati & ginjal Katarak, dll
Antioksidan Primer : Berfungsi mencegah pembentukan radikal bebas, misalnya Transferin, Feritin, albumin.
Antioksidan Sekunder : Berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan pembentukan radikal bebas, misalnya Superoxide Dismutase (SOD), Glutathion Peroxidase (GPx), Vitamin C, Vitamin E, B-Caroten, dll.
Antioksidan Tersier atau repair enzyme : Berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas.
Untuk menilai daya tahan tubuh atau paerlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas.
Mereka yang banyak terpapar polusi lingkungan atau mereka yang rentan terhadap bahaya radikal bebas :
- Perokok
- Orang yang kegemukan
- Penderita Diabetes Melitus
- Penderita Hipertensi
- Penderita peradangan kronis, dll.
Mengobati Bronkitis dan PPOK. Angina ( angin duduk ) bronkitis kronis.
Mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Influenza
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), HIV / AIDS. Cystic fibrosis, Emphysema
Mengobati gejala Asma
Mencegah kanker usus besar.
Mencegah katarak dan degenerasi makula
Mengobati Kolestrol
Membantu meningkatkan kesuburan pada orang dengan penyakit ovarium polikistik.
Membantu meningkatkan hasil pada anak-anak dengan adrenoleukodystrophy Otak canggih.
pertanyaan : Bagaimana cara kerja antioksidan yang dapat mencegah atau mentralisir radikal bebas dalam tubuh...??
jawaban : Cara Kerja Antioksidan : yaitu dengan cara radikal bebas yang terbentuk selama oksidasi berada dalam keadaan yang sangat tidak stabil sehingga memiliki kecenderungan melepaskan elektron atau menyerap elektron dari sel.
Setiap kali sebuah elektron dilepaskan atau ditangkap oleh radikal bebas, maka akan terbentuk radikal bebas yang baru.
Radikal bebas yang baru terbentuk akan terus melakukan hal yang sama. Dengan cara ini, rantai radikal bebas tercipta.
Jika kondisi ini terus terjadi dalam waktu yang lama, sel tubuh akan menjadi rusak