Nama : Yulviawati N
NIM : F1C111058
Pembuatan
n-butil bromide berdasarkan penelitian menggunakan SN2 dengan mengkonversi
1-butanol untuk bromide 1-bromo butane. Reaksi substitusi merupakan suatu
reaksi dimana satu atom ion atau gugus disubstitusikan untuk menggantikan ion,
atom atau gugus lain.
HO- +
CH3CH - Br → CH3CH2 – OH + Br-
Ion
hidroksida bromo etana etanol
Dalam reaksi substitusi alkil halide, halide itu disebut gugus pergi
yang baik (leaving group). Suatu istilah yang berarti gugus apa saja yang dapat
digeser dari ikatan-ikatannya dengan suatu atom karbon.
Spesiasi
yang menyerang suatu alkil halide dalam suatu reaksi substitusi disebut
nukleofil (nucleophile/ pencinta nucleus) sering dilambangkan dengan Nu. Dalam
persamaan reaksi diatas , OH- dan CH3O-
adalah nukleofil. Umumnya sebuah nukleofil adalah spesi apa saja yang
tertarik ke suatu pusat positif. Jadi , sebuah nukleofil ialah suatu basa
lewis. Kebanyakan nukleofil adalah anion, namun beberapa molkul polar yang
netral, seperti H2O, CH3OH, dan CH3CH2 dapat juga bertindak sebagai nukleofil.
Molekul
netral seperti ini memiliki pasangan electron menyendiri yang dapat digunakan
untuk membentuk ikatan sigma. Substitusi oleh nukleofil disebut substitusi
nukleofil atau pengganti nukleofil
Lawan
dari nukleofil adalah elektrofil (pecinta electron) yang sering dilambangkan
dengan ET. Suatu elektrofil adalah spesi apa saja yang tertarik ke puasat
negative. Jadi , suatu elektrofil adalah suatu asam lewis seperti H+ atau
ZnCl2. Suatu asam lewis ini merupakan hasil pengembangan teori lewis dari teori
asam basa. Arrhenius pada waktu yang hampir bersamaan dengan Bronsted dan Lowry
(1923). Teori lewis memiliki kelebihan disbanding teori bronsted lowry yaitu
teori tersebut memungkinkan penggolongan asam basa digunakan dalam
rekasi-reaksi dimana baik H+ maupun OH- tidak ada. Dalam hal ini asam H+ adalah
sebagai penerima pasangan electron .
Bentuk reaksi umum ini adalah :
Nu : + R-X →
R-Nu + X
Dengan Nu menandakan nukleofil, yang menandakan pasanganelektron, serta
R-X menandakan substrat dengan gugus pergi ke X. Pada reaksi tersebut, pasangan
electron dari nukleofil menyerang substrat membentuk ikatan baru. Sementara
gugus pergi melepaskan diri bersama
dengan sepasang electron. Produk utamanya adalah R- Nu. Nukleofil dapat
memiliki muatan listrik negative ataupun netral. Sedangkan substrat biasanya
netral atau bermuatan positif. Contoh substitusi nukleofilik adalah hidrolisis
alkil bromide (R – Br) pada kondisi basa, dimana nukleofilnya adalah OH- dan gugus
perginya adalah Br-.
R – Br + OH-
→ R – OH + Br-
Reaksi
substitusi nukleofilik sangat dijumpai pada kimia organic dan reaksi-reaksi ini
dapat dikelompokkan sebagai reaksi reaksi yang terjadi pada karbon alifatik
atau pada karbon aromatic atau karbon tak jenuh lainnya.
Pada
reaksi substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai
gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi.
Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan
dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus
pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul. Partisipasi gugus
tetangga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga
mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan
reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”.
Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui
dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga
dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan
elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani
substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik
hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya
mengikuti konfigurasi awal. Seperti partisipasi Oksigen sebagai gugus tetangga,
contohnya pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol
dengan konfigurasi yang tidak berubah.
Serangan awal dilakukan oleh basa pada
pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan serangan internal oleh RO- dan
menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi pada C*. Atom karbon ini
selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh serangan OH-, dengan inversi konfigurasi
yang kedua pada C*. Anion alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari
pelarut untuk membentuk produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan
substrat. Dalam hal ini yang berperan sebagai gugus tetangga ialah OH dan gugus
perginya ialah Cl.
EFEK DARI GUGUS TETANGGA
Pada reaksi substitusi nukleofilik, efek gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.Hasil dari efek gugus tetangga ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.Efek dari gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”.
EFEK OKSIGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Contoh efek oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.Serangan awal dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan serangan internal oleh RO- dan menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi pada C*. Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh serangan OH-, dengan inversi konfigurasi yang kedua pada C*. Anion alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk membentuk produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat.Contoh lain dari partisipasi oksigen sebagai gugus tetangga ialah pada hidrolisis anion 2-bromopropanoat dengan konsentrasi OH- yang rendah, juga diperoleh hasil dengan konfigurasi yang tidak berubah. Kecepatan reaksi tidak bergantung dari konsentrasi OH-, dan mekanismenya ialah
:EFEK NITROGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Efek nitrogen sebagai gugus tetangga dapat terjadi dalam bentuk aminanya, seperti reaksi substitusi senyawa amina di bawah ini :kinetika reaksi diatas merupakan reaksi orde satu. Kecepatan reaksi tergantung hanya pada konsentrasi substrat tapi tidak pada nukleofiliknya. Hal ini mengherankan, dimana substitusi nukleofilik atom karbon primer SN2 kecepatan reaksinya tergantung pada konsentrasi substrat dan nukleofilik. Tetapi dengan adanya partisipasi gugus tetangga mengakibatkan kecepatan reaksinya Struktur yang sebenarnya adalah (c), yaitu suatu hybrid dari (a) dan (b) yang merupakan bentuk kononikal. Efek induksi juga dapat terjadi, seperti ditunjukan pada (c), namun efek induksi akan sangat kecil dibandingkan dengan efek mesomeri sebab electron σ kurang dapat terpolarisasi dan oleh karenanya kurang siap untuk bergeser daripada electron π.Jika gugus C=O terkonjugasi dengan C=C, polarisasi di atas dapat diteruskan lebih lanjut oleh electron π, contohnya:Delokalisasi terjadi, sehingga pada C3 terjadi kekurangan electron, begitu jugan dengan C1.
pertanyaan:
1. Mengapa efek dari gugus tetangga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi?
jawaban :
Karena jika suatu gugus tetangga mempengaruhi suatu reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi.
EFEK DARI GUGUS TETANGGA
Pada reaksi substitusi nukleofilik, efek gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.Hasil dari efek gugus tetangga ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.Efek dari gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”.
EFEK OKSIGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Contoh efek oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.Serangan awal dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan serangan internal oleh RO- dan menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi pada C*. Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh serangan OH-, dengan inversi konfigurasi yang kedua pada C*. Anion alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk membentuk produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat.Contoh lain dari partisipasi oksigen sebagai gugus tetangga ialah pada hidrolisis anion 2-bromopropanoat dengan konsentrasi OH- yang rendah, juga diperoleh hasil dengan konfigurasi yang tidak berubah. Kecepatan reaksi tidak bergantung dari konsentrasi OH-, dan mekanismenya ialah
:EFEK NITROGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Efek nitrogen sebagai gugus tetangga dapat terjadi dalam bentuk aminanya, seperti reaksi substitusi senyawa amina di bawah ini :kinetika reaksi diatas merupakan reaksi orde satu. Kecepatan reaksi tergantung hanya pada konsentrasi substrat tapi tidak pada nukleofiliknya. Hal ini mengherankan, dimana substitusi nukleofilik atom karbon primer SN2 kecepatan reaksinya tergantung pada konsentrasi substrat dan nukleofilik. Tetapi dengan adanya partisipasi gugus tetangga mengakibatkan kecepatan reaksinya Struktur yang sebenarnya adalah (c), yaitu suatu hybrid dari (a) dan (b) yang merupakan bentuk kononikal. Efek induksi juga dapat terjadi, seperti ditunjukan pada (c), namun efek induksi akan sangat kecil dibandingkan dengan efek mesomeri sebab electron σ kurang dapat terpolarisasi dan oleh karenanya kurang siap untuk bergeser daripada electron π.Jika gugus C=O terkonjugasi dengan C=C, polarisasi di atas dapat diteruskan lebih lanjut oleh electron π, contohnya:Delokalisasi terjadi, sehingga pada C3 terjadi kekurangan electron, begitu jugan dengan C1.
pertanyaan:
1. Mengapa efek dari gugus tetangga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi?
jawaban :
Karena jika suatu gugus tetangga mempengaruhi suatu reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi.
Menurut saya gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
BalasHapusMenurut saya....
BalasHapusefek gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
saya coba membantu pertanyaan saudara dikarenakan Efek dari gugus tetangga ini dapat mempengaruhi kecepatan reaksi dikarenakan melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga. Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal. sehingga gugus tetangga ini mempengaruhi kecepatan reaksinya
BalasHapussemoga bermanfaat
kalau menurut saya : Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat. maka dari itu efek gugus tetangga ini dapat mempengaruhi kecepatan reaksi, karena jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai "anchimeric assistance".
BalasHapussemoga bermanfaat ya ..
menurut saya efek dari gugus tetangga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi karena gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.
BalasHapus